KATA PENGANTAR
Puji
syukur ke hadirat Allah SWT . atas berkah dan rahmatnya , saya dapat menyusun
makalah ini dengan judul :
“Makalah Saka Wira Kartika krida navigasi darat”
Makalah ini
disusun dengan maksud untuk memenuhi persyaratan pendapatan krida naigasi darat
Ucapan
terima kasih kepada Kakak Instruktur ,dan Kakak Pamong saka wira yang
Akhirnya
penulis berharap , semoga dengan makalah ini dapat membantu Anggota Pramuka
yang telah mendidik saya menjadi lebih baik
Sangat
disadari bahwa makalah yang saya ini , baik isi maupun teknik penulisannya
masih banyak kekurangannya , oleh karena saya sebagai penulis makalah ini akan
dengan senang hati menerima kritik dan sarannya untuk menyempurnakan makalah
ini . Kurang lebihnya saya minta maaf .
DAFTAR
ISI
Kata
pengantar............................................................................1
Daftar
isi......................................................................................2
BAB
I
Pendahuluan.................................................................................3
a.
Latar
belakang......................................................................3
b.
Manfaat dan tujuan................................................................3
BAB
II
Pembahasan.................................................................................4.
NAVIGASI
DARAT....................................................................4
a. Peta dan medan........................................................................4
SKK pengetahuan
peta dan medan...........................................7
b. Kompas.....................................................................................8
SKK kompas
siang dan kompas malam..................................10
c. Resection
dan intersection.......................................................10
SKK resection
dan intersection............................................. 11
d. GPS..........................................................................................11
SKK
pengetahuan GPS............................................................16
BAB
III
Penutup........................................................................................17
Kesimpulan...................................................................................17
Daftar
pustaka............................................................................18
BAB
I
PENDAHULUAN
a.
Latar Belakang
satuan karya
pramuka (saka)
adalah wadah pendidikan guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat dan pengalaman
para pramuka dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
satuan karya diperuntukkan bagi para pramuka penegak dan pramuka pandega atau para pemuda usia antara 16-25 tahun dengan
syarat khusus. setiap satuan karya memiliki beberapa krida, dimana setiap krida
mengkususkan pada subbidang ilmu tertentu yang dipelajari dalam satuan karya
tersebut. setiap krida memiliki syarat kecakapan khusus untuk memperoleh tanda kecakapan khusus kelompok kesatuan karyaan yang
dapat diperoleh pramuka yang bergabung dengan krida
tertentu di saka tersebut.
sebagai
penggiat kegiatan alam bebas, pengetahuan tentang medan merupakan sebuah modal
yang harus dimiliki. pengetahuan penguasaan medan akan mempermudah kita untuk
mencapai tujuan tertentu dan target tertentu dalam kegiatan alam bebas. selain
itu, penguasaan medan ini juga dapat berguna dalam kegiatan-kegiatan
kemanusiaan. untuk pelaksanaan tugas sar, evakuasi, dll. pengetahuan tentang
medan ini antara lain meliputi survival, teknik hidup di alam bebas, dan
navigasi darat. selain mungkin ada bebarapa materi pendukung seperti
perencanaan perjalanan, kesehatan perjalanan, komunikasi lapangan, pengetahuan
geologi, pengetahuan lingkungan,
kemampuan saya
dalam melakukan praktik navigasi dara yang kurang menguasai,membuat saya ingin
meningkatkan tentang pengetahuan dan kemampuan saya dalam navigasi darat.salah
satunya saya ingin mempelajari tentang pengetahuan kompas siang dan kompas
malam,dan pengetahuan peta dan medan.
b. Manfaat Dan Tujuan
Manfaat
Manfaat dari
makalah ini yaitu dapat
dijadikan sebagai acuan pembelajaran untuk dapat menguasai pemahaman dalam krida navigasi
darat.
Tujuan
Pembuatan
makalah ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan saya dalam
bidang navigasi dara.serta untuk memenuhisalah satu persyaratan untuk mendapatkan krida navigasi
darat.
BAB II
KRIDA NAVIGASI DARAT
A. NAVIGASI DARAT
navigasi darat
adalah penentuan posisi dan arah perjalanan baik di medan sebenarnya maupun
pada peta. berkaitan dengan pengertian tersebut, pemahaman tentang kompas dan
peta serta cara penggunaannya mutlak harus dikuasai.
navigasi darat
merupakan teknik menentukan posisi dan arah lintasan di peta maupun pada medan
sebenarnya (khususnya di daratan). keahlian ini sangat mutlak dimiliki oleh
penggemar kegiatan alam terbuka karena akanmemudahkan perjalanan kita ke daerah
yang khususnya belum kita kenal sama sekali disamping itu, keahlian ini sangat
berguna dalam usaha pencarian korban kecelakaan tersesat atau bencana alam
untuk itu dibutuhkan pemahaman kompas dan peta serta teknik penggunaannya.
B. MACAM-MACAM
SKK BESERTA MATERI SKK
Syarat-syarat
kecakapan khusus adalah suatu syarat yang harus dipenuhi oleh peserta didik
satuan karya.berikut ini adalah macam-macam SKK beserta pembahasannya.
1. PENGETAHUAN PETA DAN MEDAN
a. Pengertian Peta dan Medan.
Peta adalah gambaran sebagian atau seluruh
permukaan bumi yang yang dipindahkan ke dalam bidang datar, baik benda alam
maupun benda buatan manusia yang dapat dipertanggungjawaban kebenarannya. Peta
merupakan penggambaran dua dimensi pada bidang datar dari sebagian atau seluruh
permukaan bumi yang dilihat dari atas, dan diperkecil atau diperbesar dengan
perbandingan tertentu. Peta yang diperlukan untuk keperluan navigasi darat
adalah peta topografi atau peta kontur. Peta topografi memetakan tempat-tempat
di permukaan bumi yang berketinggian sama dari permukaan laut menjadi bentuk
garis-garis kontur, dengan satu garis kontur mewakili satu ketinggian. Medan
adalah bagian dari permukaan bumi dengan segala benda yang tidak bergerak di
atas permukaannya, baik benda alam maupun benda buatan manusia. Jenis-jenis
peta antara lain :
1.
Peta
Topografi. Peta Topografi adalah peta yang menggambarkan posisi mendatar dan
tegak dari semua benda medan yang tidak bergerak di permukaan bumi.
2.
Peta
Tematik. Adalah peta yang berisi gambaran satu atau dua tema khusus yang di
susun berdasarkan data statistik seperti peta jenis tanah dan peta perairan.
(a) Peta Jenis Tanah adalah peta yang
hanya menjelaskan jenis tanah yang terdapat pada suatu wilayah (jenis tanah
alluvial endapan sungai, tanah liat berpasir dan tanah lempung.
(b) Peta perairan adalah peta yang hanya
menjelaskan unsur perairan yang terdapat pada suatu wilayah (sungai, danau,
rawa dan waduk). Contoh sebagai berikut :
b. Pengertian Tanda-tanda Peta
Tanda-tanda Peta. Tanda peta adalah sejumlah
gambar pengganti yang mewakili bagian medan, benda medan dan tanda medan.
Tanda-tanda peta dapat dibedakan menurut warna dan bentuknya.
Tanda peta
menurut warna.
1) Warna Hitam. Untuk menunjukkan
sebagian besar benda-benda medan buatan manusia (misalnya jalan KA, tanda titik
ketinggian, batas daerah dan tumbuh-tumbuhan).
2) Warna Biru. Untuk menunjukkan
tanda-tanda perairan (sungai, sawah, danau).
3) Warna Merah. Untuk menentukan
tanda-tanda peta berupa konstruksi dari batu/bangunan, jalan keras.
4) Warna Hijau. Untuk menentukan
tanda-tanda peta berupa daerah/tempat yang didiami manusia (perkampungan).
5) Warna Cokelat. Untuk menentukan
tanda-tanda peta berupa ketinggian (kontur, kedalaman permukaan bumi dan
sebagian jalan keras lebih rendah).
c. Mengenal Tanda Medan
Kemampuan mengenal tanda medan sangatlah mutlak
untuk dikuasai jika kita hendak melakukan navigasi darat. Tanda-tanda medan
dapat dijadikan acuan untuk penentuan lokasi dan pengenalan medan supaya arah
perjalanan tidak melenceng hingga terjadi hal-hal buruk seperti tersesat.
Tanda-tanda medan dapat dikenali dari bentang alam yang ada di sekitar, misalnya
punggungan, puncak bukit, jalan setapak, jalan raya, sungai, tebing, muara,
delta, anak sungai, pemukiman, daerah tertentu,
c.
Bagian
– Bagian Peta
1. Judul
Peta
Merupakan lokasi yang ditunjukkan oleh peta bersangkutan. Judul peta tertera di bagian atas tengah peta.
Merupakan lokasi yang ditunjukkan oleh peta bersangkutan. Judul peta tertera di bagian atas tengah peta.
2. Nomor
Peta
Nomor peta merupakan nomor registrasi dari badan pembuat peta. Selain itu juga sebagai petunjuk apabila kita memerlukan peta daerah lain di sekitar daerah yang dipetakan tersebut. Nomor peta terdapat di sebelah kanan atas peta.
Nomor peta merupakan nomor registrasi dari badan pembuat peta. Selain itu juga sebagai petunjuk apabila kita memerlukan peta daerah lain di sekitar daerah yang dipetakan tersebut. Nomor peta terdapat di sebelah kanan atas peta.
3. Koordinat
Peta
Koordinat adalah kedudukan suatu titik pada peta. Koordinat ditentukan dengan sistem sumbu yaitu garis-garis yang saling berpotongan tegak lurus (garis bujur dan lintang). Sistem koordinat mengenal penomoran dengan 4 angka atau 6 angka. Untuk daerah yang luas dipakai penomoran 4 angka, dan untuk daerah yang lebih sempit dengan penomoran 6 angka.
Koordinat adalah kedudukan suatu titik pada peta. Koordinat ditentukan dengan sistem sumbu yaitu garis-garis yang saling berpotongan tegak lurus (garis bujur dan lintang). Sistem koordinat mengenal penomoran dengan 4 angka atau 6 angka. Untuk daerah yang luas dipakai penomoran 4 angka, dan untuk daerah yang lebih sempit dengan penomoran 6 angka.
4. Kontur
Merupakan garis khayal yang menghubungkan titik-titik ketinggian sama dari permukaan laut. Sifat-sifat garis kontur antara lain :
Merupakan garis khayal yang menghubungkan titik-titik ketinggian sama dari permukaan laut. Sifat-sifat garis kontur antara lain :
a. Merupakan
penunjuk ketinggian tertentu (pada peta biasanya tercantum nilai ketinggiannya)
b. Garis
kontur dengan ketinggian lebih rendah selalu mengelilingi garis kontur lebih
tinggi, kecuali untuk medan khusus seperti kawah
c. Garis
kontur tidak pernah saling berpotongan
d. Beda
ketinggian antara dua garis kontur adalah tetap, walaupun kerapatannya
berubah-ubah.
e. Daerah
datar memiliki kontur yang renggang, sedangkan daerah terjal memiliki kontur
yang rapat.
f. Punggungan
gunung/bukit terlihat di peta sebagai rangkaian kontur berbentuk huruf “U” yang
ujungnya melengkung menjauhi puncak.
g. Lembah
terlihat di peta sebagai rangkaian kontur berbentuk “V” yang ujungnya tajam dan
menjorok ke puncak
5. Skala
Merupakan perbandingan antara jarak pada peta dengan jarak horizontal di lapangan. Contoh :
Merupakan perbandingan antara jarak pada peta dengan jarak horizontal di lapangan. Contoh :
1 : 25.000 berarti 1 cm jarak pada
peta mewakili 25.000 cm jarak sebenarnya
1 : 50.000 berarti 1 cm jarak pada peta mewakili 50.000 cm jarak sebenarnya.
1 : 50.000 berarti 1 cm jarak pada peta mewakili 50.000 cm jarak sebenarnya.
6. Tahun
Peta
Menunjukkan tentang tahun pembuatan peta tersebut. Semakin baru tahun peta, maka data pada peta tersebut semakin baru.
Menunjukkan tentang tahun pembuatan peta tersebut. Semakin baru tahun peta, maka data pada peta tersebut semakin baru.
7. Legenda
Peta
Memuat keterangan-keterangan pada peta. Misalnya jalan, sungai, pemukiman, dll
Memuat keterangan-keterangan pada peta. Misalnya jalan, sungai, pemukiman, dll
e. Pengertian Koordinat Peta.
Titik koordinat
adalah pertemuanantara garis tegak dengan garis mendatar di atas peta. Pada
setiap lembar peta terdapat grid (garis tegak lurus) yang membentuk kotak bujur
sangkar yang disebut karvak. Menghitungnya dari Barat ke Timur (KI/KA),
selanjutnya dari Sealatan ke Utara (BA/TAS).
Contoh :
Koordinat 8 angka.
Co. 2343
3056 artinya X = 2343
Y = 3056
f.Tehnik Menyambung Peta.
Bila daerah yang dipelajari luas, maka peta
yang digunakan terdiri dari beberapa lembar peta. Untuk menyambung peta-peta
tersebut dapat dilihat pada petunjuk nomor peta yang terdapat pada setiap
lembar peta di bagian kiri bawah (ada 9 kotak bujur sangkar kecil yang
masing-masing berisi nomor peta dan kotak yang di tengah diarsir).
PETUNJUK NOMOR HELAI PETA
36/XXXVII-B
|
37/XXXVII-A
|
37/XXXVII-B
|
36/XXXVII-D
|
37/XXXVII-C
|
37/XXXVII-D
|
36/XXXVIII-B
|
37/XXXVIII-A
|
37/XXXVIII-B
|
g. Pengertian Kedar Peta.
Kedar peta
adalah perbandingan jarak mendatar antara dua titik di peta dengan dua titik
yang samadi medan. Untuk menghitung kedar dapat kita gunakan rumus sebagai
berikut :
Keterangan :
K : Kedar
JM : Jarak Mendatar di Medan.
JP : Jarak di Peta.
|
Contoh soal
:
Diketahui :
JP : 2 cm.
JM : 1000 m.
Ditanya :
Berapa
kedarnya ?
Jawab :
h.
Pengertian Sudut Tanjakan.
Sudut
tanjakan adalah perbandingan selisih dua titik ketinggian dengan jarak
mendatarnya dimedan. Bagi anggota pramuka sangat penting untuk mengetahui
terjalnya suatu tanjakan karena dengan mengetahui terjalnya suatu tanjakan
tersebut kita dapat melakukan pergerakan lanjutan di lapangan sebenarnya.
Untuk
perbandingan antara selisih tinggi dengan jarak mendatar maka satuan panjangnya
harus sama (meter).
1) Perbandingan antara selisih tinggi
dengan jarak mendatar.
Contoh :
Selisih Tinggi = 25 meter, Jarak mendatar = 100 meter.
2) Menyatakan selisih tinggi dengan
jarak mendatar dalam derajat.
Catatan :
(a) T radial = 57,3
(b) Rumus diatas dapat digunakan untuk
sudut tanjakan yang lebih kecil dari 30
(c) Perhitungan untuk lereng-lereng yang
mendaki dinyatakan dengan tanda Plus (+), sedangkangkan yang menurun dinyatakan
dengan tanda Minus (-) dalam penulisannya.
i. Orientasi Peta
Orientasi peta
adalah menyamakan kedudukan peta dengan medan sebenarnya (atau dengan kata lain
menyamakan utara peta dengan utara sebenarnya). Sebelum anda mulai orientasi
peta, usahakan untuk mengenal dulu tanda-tanda medan sekitar yang menyolok dan
posisinya di peta. Hal ini dapat dilakukan dengan pencocokan nama puncakan,
nama sungai, desa dll. Jadi minimal qanda tahu secara
kasar posisi anda dimana. Orientasi peta ini hanya berfungsi untuk meyakinkan
anda bahwa perkiraan posisi anda dipeta adalah benar. Langkah-langkah orientasi
peta:
1. Usahakan untuk
mencari tempat yang berpemandangan terbuka agar dapat melihat tanda-tanda medan
yang menyolok.
2. Siapkan kompas
dan peta anda, letakkan pada bidang datar
3. Utarakan peta,
dengan berpatokan pada kompas, sehingga arah peta sesuai dengan arah medan
sebenarnya.
4. ari tanda-tanda
medan yang paling menonjol disekitar anda, dan temukan tanda-tanda medan
tersebut di peta. Lakukan hal ini untuk beberapa tanda medan.
5. ingat tanda-tanda itu, bentuknya dan tempatnya di
medan yang sebenarnya. Ingat hal-hal khas dari tanda medan.
5. SKK PENGETAHUAN PETA DAN MEDAN.
a. Umum.
1) Pramuka Siaga. (Tidak
diadakan).
2) Pramuka Penggalang.
a) Mengetahui dan mengerti tentang peta
dan medan.
b) Mengetahui dan mengerti tanda-tanda
peta.
c) Mengetahui bagian-bagian dan
pengertian peta Topografi.
d) Mengetahui bagian-bagian dan
pengertian peta Tematik.
3) Pramuka Penegak.
a) Memahami dan dapat menentukan
koordinat peta.
b) Memahami dan mampu cara menyambung
peta.
c) Mengetahui bagian-bagian dan
pengertian peta Topografi.
d) Mengetahui bagian-bagian dan
pengertian peta Tematik.
4) Pramuka Pandega.
a) Menguasai dan mahir menentukan
koordinat peta.
b) Menguasai dan mahir cara menghitung
kedar peta.
d) Dapat menjelaskan pengetahuan peta
dan medan.
e) Telah melatih sekurang-kurangnya 2 (
dua ) orang pramuka penggalang dan seorang pramuka penegak sehingga memperoleh
TKK Kompas Siang dan Kompas Malam
B. KOMPAS SIANG DAN KOMPAS MALAM
a. Pengertian Kompas.
Kompas adalah alat yang umum
digunakan untuk menentukan arah dan sudut dilapangan.kompas Merupakan
penunjuk arah mata angin dengan ketentuan sudut derajat dari arah utara
magnetis bumi. Kompas yang biasa digunakan untuk keperluan navigasi darat
adalah kompas bidik dan kompas orienteering.Bagian-bagian kompas yaitu:
1.
Visir
2.
Dial
3.
Tutup dial
4.
Garis sasaran
bidik,
5.
Jarum penunjuk,
6.
Kaca pembesar
7.
Tempat jari
8.
Piringan derajat
9.
Skala piringan
derajat
b. Orientasi Peta dengan Kompas
Sebelum peta digunakan terlebih dahulu peta
harus diorientasi sehingga peta tersebut terletak horizontal dalam kedudukan
utara/selatan peta sesuai dengan utara selatan medan. Cara mengorientasi peta
dengan Kompas :
a) Buka peta dan letakkan di atas bidang datar.
b) Buka kompas dan letakkan di atas peta.
c) Himpitka garis rambut dan tanda baca yang bercahaya pada kompas sejajar
dengan garis grid utara selatan pada peta.
d) Putar peta dan kompas sehingga jarum kompas searah dengan garis utara
magnit.
e) Dengan demikian peta telah terorientasi kea rah utara.
c. Pengertian Kompas Siang dan Kompas Malam..
a)
Pengertian Kompas Siang.
Kompas
Siang adalah suatu cara yang digunakan untuk menentukan arah/menuju sasaran
yang telah di tentukan pada siang hari. Langkah-langkah penggunaan kompas siang
adalah :
(1) Buka tutup kompas hingga berdiri tegak.
(2) Letakkan/angkat prisma ke atas kaca kompas.
(3) Masukan ibu jari ke dalam cincin kompas dan luruskan telujuk ke depan
sehingga rapat pada bagian tutup kompas dengan maksud agar pada waktu kompas
dibidikkan tidak bergerak.
(4) Dari tiang bidikan, kedua kaki rapat/sikap sempurna dan menghadap penuh ke
sasaran.
(5) Bawa kompas ke depan mata dan langsung membidik, mata yang tidak membidik
dipejamkan.
(6) Lihat standar melalui prisma.
(7) Luruskan garis rambut pada tutup kompas dengan sasaran.
(8) Baca garis-garis/angka derajat dalam kompas melalui prisma yang sejajar
dengan garis rambut pada kaca kompas dan sasaran.
(9) Itulah sudut yang di maksud.
(10)Melaksanakan Back Azimuth ( Bidikan ke belakang ) sebagai koreksi sudut jurusan.
b)
Pengertian kompas malam.
Kompas malam adalah suatu cara
yang di gunakan untuk menentukan arah/menuju sasaran yang telah ditentukan yang
dilaksakan pada malam hari. Langkah-langkah penggunaan kompas pada malam hari
adalah :
(1) Buka tutup kompas hingga rata.
(2) Kendorkan sekrup pengapit.
(3) Putar kaca kompas sesuai sudut yang dikehendaki.
(4) Kencangkan sekrup pengapit.
(5) Kompas dibawa ke depan dada.
(6) Putar badan dan kompas sehingga jarum kompas yang bercahaya berhimpit
dengan tanda baca yang bercahaya.
(7) Garis rambut dan tanda baca yang bercahaya menunjukkan arah kompas.
AZIMUTH DAN BACK
AZIMUTH
Azimuth adalah
sudut antara satu titik dengan arah utara dari seorang pengamat. Azimuth
disebut juga sudut kompas. Jika anda membidik sebuah tanda medan, dan
memperolah sudutnya, maka sudut itu juga bisa dinamakan sebagai azimuth.
Kebalikannya adalah back azimuth. Dalam resection back azimuth diperoleh dengan
cara:
1. Jika
azimuth yang kita peroleh lebih dari 180º maka back azimuth adalah azimuth
dikurangi 180º. Misal anda membidik tanda medan, diperoleh azimuth 200º. Back azimuthnya
adalah 200º- 180º = 20º
2. Jika azimuth yang kita peroleh kurang dari
180º, maka back azimuthnya adalah 180º ditambah azimuth. Misalkan, dari bidikan
terhadap sebuah puncak, diperoleh azimuth 160º, maka back azimuthnya adalah
180º+160º = 340º
Dengan
mengetahui azimuth dan back azimuth ini, memudahkan kita untuk dapat melakukan
ploting peta (penarikan garis lurus di peta berdasarkan sudut bidikan). Selain
itu sudut kompas dan back azimuth ini dipakai dalam metode pergerakan sudut
kompas (lurus/ man to man-biasa digunakan untuk “Kompas Bintang”). Prinsipnya
membuat lintasan berada pada satu garis lurus dengan cara membidikaan kompas ke
depan dan ke belakang pada jarak tertentu.
Langkah-langkahnya adalah sebagai
berikut:
1. Titik
awal dan titik akhir perjalanan di plot di peta, tarik garis lurus dan hitung
sudut yang menjadi arah perjalanan (sudut kompas). Hitung pula sudut dari titik
akhir ke titik awal. Sudut ini dinamakan back azimuth.
2. Perhatikan tanda medan yang menyolok pada
titik awal perjalanan. Perhatikan tanda medan lain pada lintasan yang dilalui.
3. Bidikkan kompas seusai dengan arah perjalanan
kita, dan tentukan tanda medan lain di ujung lintasan/titik bidik. Sudut bidikan
ini dinamakan azimuth.
4. Pergi ke tanda medan di ujung lintasan, dan bidik
kembali ke titik pertama tadi, untuk mengecek apakah arah perjalanan sudah
sesuai dengan sudut kompas (back azimuth).
5. Sering terjadi tidak ada benda/tanda medan
tertentu yang dapat dijadikan sebagai sasaran. Untuk itu dapat dibantu oleh
seorang rekan sebagai tanda. Sistem pergerakan semacam ini sering disebut
sebagai sistem man to man.
6. SKK KOMPAS SIANG DAN KOMPAS MALAM.
a. Umum
1) Pramuka Siaga.
a) Dapat menyebutkan bagian-bagian dari kompas.
b) Dapat menyebutkan arah mata angin.
2) Pramuka Penggalang
a) Mengetahui dan mengerti bagian-bagian kompas prisma.
b) Dapat menggunakan kompas prisma pada siang dan malam hari.
c) Mampu menentukan sudut besaran derajat.
3) Pramuka Penegak.
a) Memahami bagian-bagian kompas prisma.
b) Memahami dan mampu melaksanakan orientasi peta dengan kompas.
c) Mampu menjelaskan kegunaan kompas prisma.
d) Dapat menentukan besaran sudut jurusan pada kompas prisma.
e) Telah melatih sekurang-kurangnya seorang pramuka penggalang sehingga
memperoleh TKK Kompas Siang dan Kompas Malam.
4) Pramuka Pandega.
a) Menguasai dan mahir bagian-bagian kompas prisma.
b) Menguasai dan mahir melaksanakan orientasi peta dengan kompas.
c) Menguasai dan mahir melaksanakan kompas siang dan kompas malam.
d) Mampu menjelaskan tentang cara menentukan besaran sudut jurusan pada kompas
prisma.
e) Telah melatih sekurang-kurangnya 2 (dua) orang pramuka penggalang dan
seorang pramuka penegak sehingga memperoleh TKK Kompas Siang dan Kompas Malam.
C.
PENGETAHUAN RESECTION DAN INTERSECTION
RESECTION
Prinsip
resection adalah menentukan posisi kita dipeta dengan menggunakan dua atau
lebih tanda medan yang dikenali. Teknik ini paling tidak membutuhkan dua tanda medan
yang terlihat jelas dalam peta dan dapat dibidik pada medan sebenarnya (untuk
latihan resection biasanya dilakukan dimedan terbuka seperti kebun teh
misalnya, agar tanda medan yang ekstrim terlihat dengan jelas).
Tidak setiap tanda medan harus
dibidik, minimal dua, tapi posisinya sudah pasti.
Langkah-langkah melakukan resection:
Langkah-langkah melakukan resection:
1. Lakukan
orientasi peta
2. Cari tanda medan yang mudah dikenali di
lapangan dan di peta, minimal 2 buah
3. Dengan busur dan penggaris, buat salib sumbu
pada tanda-tanda medan tersebut (untuk alat tulis paling ideal menggunakan
pensil mekanik-B2).
4. Bidik tanda-tanda medan tersebut dari posisi
kita dengan menggunakan kompas bidik. Kompas orienteering dapat digunakan,
namun kurang akurat.
5. Pindahkan sudut back azimuth bidikan yang
didapat ke peta dan hitung sudut pelurusnya. Lakukan ini pada setiap tanda
medan yang dijadikan sebagai titik acuan.
6. Perpotongan
garis yang ditarik dari sudut-sudut pelurus tersebut adalah posisi kita dipeta.
INTERSECTION
Prinsip
intersection adalah menentukan posisi suatu titik (benda) di peta dengan
menggunakan dua atau lebih tanda medan yang dikenali di lapangan. Intersection
digunakan untuk mengetahui atau memastikan posisi suatu benda yang terlihat
dilapangan tetapi sukar untuk dicapai atau tidak diketahui posisinya di peta.
Syaratnya, sebelum intersection kita sudah harus yakin terlebih dahulu posisi
kita dipeta. Biasanya sebelum intersection, kita sudah melakukan resection
terlebih dahulu.
Langkah-langkah melakukan
intersection adalah:
1.
Lakukan orientasi peta
2.
Lakukan
resection untuk memastikan posisi kita di peta.
3.
Bidik obyek yang
kita amati
4.
Pindahkan sudut
yang didapat ke dalam peta
5.
Bergerak ke
posisi lain dan pastikan posisi tersebut di peta. Lakukan langkah 1-3
6.
Perpotongan garis perpanjangan dari dua sudut yang
didapat adalah posisi obyek yang dimaksud.
7. SKK PENGETAHUAN RESECTION DAN INTERSECTION.
a. Umum.
1) Pramuka Siaga. (tidak diadakan)
2) Pramuka Penggalang.
a) Mengetahui dan mengerti kegunaan
dari Resection (mengikat ke depan) dan Intersection (mengikat ke belakang).
b) Mengetahui dan mengerti cara
melaksanakan Resection (mengikat ke depan) dan Intersection (mengikat ke
belakang).
c) Dapat menyebutkan alat yang
digunakan dalam pengetahuan Resection (mengikat ke depan) dan Intersection
(mengikat ke belakang).
3) Pramuka Penegak.
a) Memahami dan mampu menjelaskan
Resection (mengikat ke depan) dan Intersection (mengikat ke belakang).
b) Dapat melaksanakan Resection
(mengikat ke depan) dan Intersection (mengikat ke belakang).
c) Telah melatih sekurang-kurangnya
seorang Pramuka Penggalang sehingga memperoleh TKK Pengetahuan Resection
(mengikat ke depan) dan Intersection (mengikat ke belakang).
4) Pramuka Pandega.
a) Menguasai dan mahir menjelaskan
Resection (mengikat ke depan) dan Intersection (mengikat ke belakang).
b) Mahir melaksanakan Resection
(mengikat ke depan) dan Intersection (mengikat ke belakang).
c) Dapat menentukan obyek baru untuk
melaksanakan Resection (mengikat ke depan) dan Intersection (mengikat ke
belakang).
d) Telah melatih sekurang-kurangnya 2
(dua) orang Pramuka Penggalang dan seorang Pramuka Penegak memperoleh TKK
Pengetahuan Resection (mengikat ke depan) dan Intersection (mengikat ke
belakang).
D. PENGETAHUAN GPS
Global
Positioning System (GPS) adalah satu-satunya sistem navigasi satelit yang berfungsi dengan baik. Sistem ini menggunakan 24
satelit yang mengirimkan sinyalgelombang mikro ke Bumi. Sinyal ini diterima
oleh alat penerima di permukaan, dan digunakan untuk menentukan posisi,
kecepatan, arah, dan waktu. Sistem yang serupa dengan GPS anatara lain GLONASS
Rusia, Galileo Uni Eropa, IRNSS India.
Sistem ini
dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat, dengan nama lengkapnya
adalah NAVSTAR GPS (kesalahan umum adalah bahwa NAVSTAR adalah sebuah
singkatan, ini adalah salah, NAVSTAR adalah nama yang diberikan oleh John
Walsh, seorang penentu kebijakan penting dalam program GPS). Kumpulan satelit
ini diurus oleh50th Space Wing Angkatan Udara Amerika Serikat. Biaya perawatan
sistem ini sekitar US$750 juta per tahun, termasuk penggantian satelit lama,
serta riset dan pengembangan.
GPS Tracker atau sering disebut dengan GPS Tracking adalah teknologi AVL (Automated Vehicle Locater) yang memungkinkan pengguna untuk melacak posisi kendaraan, armada ataupun mobil dalam keadaan Real-Time. GPS Tracking memanfaatkan kombinasi teknologi GSM dan GPS untuk menentukan koordinat sebuah obyek, lalu menerjemahkannya dalam bentuk peta digital.
GPS Tracker atau sering disebut dengan GPS Tracking adalah teknologi AVL (Automated Vehicle Locater) yang memungkinkan pengguna untuk melacak posisi kendaraan, armada ataupun mobil dalam keadaan Real-Time. GPS Tracking memanfaatkan kombinasi teknologi GSM dan GPS untuk menentukan koordinat sebuah obyek, lalu menerjemahkannya dalam bentuk peta digital.
Cara Kerja
Sistim ini
menggunakan sejumlah satelit yang berada di orbit bumi, yang memancarkan
sinyalnya ke bumi dan ditangkap oleh sebuah alat penerima. Ada tiga bagian
penting dari sistim ini, yaitu bagian kontrol, bagian angkasa, dan bagian
pengguna.
Bagian Kontrol
Seperti namanya,
bagian ini untuk mengontrol. Setiap satelit dapat berada sedikit diluar orbit,
sehingga bagian ini melacak orbit satelit, lokasi, ketinggian, dan kecepatan.
Sinyal-sinyal sari satelit diterima oleh bagian kontrol, dikoreksi, dan
dikirimkan kembali ke satelit. Koreksi data lokasi yang tepat dari satelit ini
disebut dengan data ephemeris, yang nantinya akan di kirimkan kepada alat
navigasi kita.
Bagian Angkasa
Bagian ini
terdiri dari kumpulan satelit-satelit yang berada di orbit bumi, sekitar 12.000
mil diatas permukaan bumi. Kumpulan satelit-satelit ini diatur sedemikian rupa
sehingga alat navigasi setiap saat dapat menerima paling sedikit sinyal dari
empat buah satelit. Sinyal satelit ini dapat melewati awan, kaca, atau plastik,
tetapi tidak dapat melewati gedung atau gunung. Satelit mempunyai jam atom, dan
juga akan memancarkan informasi ‘waktu/jam’ ini. Data ini dipancarkan dengan
kode pseudo-random’. Masing-masing satelit memiliki kodenya sendiri-sendiri.
Nomor kode ini biasanya akan ditampilkan di alat navigasi, maka kita bisa
melakukan identifikasi sinyal satelit yang sedang diterima alat tersebut. Data
ini berguna bagi alat navigasi untuk mengukur jarak antara alat navigasi dengan
satelit, yang akan digunakan untuk mengukur koordinat lokasi. Kekuatan sinyal
satelit juga akan membantu alat dalam penghitungan. Kekuatan sinyal ini lebih
dipengaruhi oleh lokasi satelit, sebuah alat akan menerima sinyal lebih kuat
dari satelit yang berada tepat diatasnya (bayangkan lokasi satelit seperti
posisi matahari ketika jam 12 siang) dibandingkan dengan satelit yang berada di
garis cakrawala (bayangkan lokasi satelit seperti posisi matahari
terbenam/terbit).
Ada dua jenis gelombang yang saat ini dipakai untuk alat navigasi berbasis satelit pada umumnya, yang pertama lebih dikenal dengan sebutan L1 pada 1575.42 MHz. Sinyal L1 ini yang akan diterima oleh alat navigasi. Satelit juga mengeluarkan gelombang L2 pada frekuensi 1227.6 Mhz. Gelombang L2 ini digunakan untuk tujuan militer dan bukan untuk umum.
Ada dua jenis gelombang yang saat ini dipakai untuk alat navigasi berbasis satelit pada umumnya, yang pertama lebih dikenal dengan sebutan L1 pada 1575.42 MHz. Sinyal L1 ini yang akan diterima oleh alat navigasi. Satelit juga mengeluarkan gelombang L2 pada frekuensi 1227.6 Mhz. Gelombang L2 ini digunakan untuk tujuan militer dan bukan untuk umum.
Bagian Pengguna
Bagian ini
terdiri dari alat navigasi yang digunakan. Satelit akan memancarkan data
almanak dan ephemeris yang akan diterima oleh alat navigasi secara teratur.
Data almanak berisikan perkiraan lokasi (approximate location) satelit yang
dipancarkan terus menerus oleh satelit. Data ephemeris dipancarkan oleh
satelit, dan valid untuk sekitar 4-6 jam. Untuk menunjukkan koordinat sebuah
titik (dua dimensi), alat navigasi memerlukan paling sedikit sinyal dari 3 buah
satelit. Untuk menunjukkan data ketinggian sebuah titik (tiga dimensi),
diperlukan tambahan sinyal dari 1 buah satelit lagi.
Dari sinyal-sinyal yang dipancarkan oleh kumpulan satelit tersebut, alat navigasi akan melakukan perhitungan-perhitungan, dan hasil akhirnya adalah koordinat posisi alat tersebut. Makin banyak jumlah sinyal satelit yang diterima oleh sebuah alat, akan membuat alat tersebut menghitung koordinat posisinya dengan lebih tepat.
Karena alat navigasi ini bergantung penuh pada satelit, maka sinyal satelit menjadi sangat penting. Alat navigasi berbasis satelit ini tidak dapat bekerja maksimal ketika ada gangguan pada sinyal satelit. Ada banyak hal yang dapat mengurangi kekuatan sinyal satelit:
• Kondisi geografis, seperti yang diterangkan diatas. Selama kita masih dapat melihat langit yang cukup luas, alat ini masih dapat berfungsi.
• Hutan. Makin lebat hutannya, maka makin berkurang sinyal yang dapat diterima.
• Air. Jangan berharap dapat menggunakan alat ini ketika menyelam.
• Kaca film mobil, terutama yang mengandung metal.
• Alat-alat elektronik yang dapat mengeluarkan gelombang elektromagnetik.
• Gedung-gedung. Tidak hanya ketika didalam gedung, berada diantara 2 buah gedung tinggi juga akan menyebabkan efek seperti berada di dalam lembah.
• Sinyal yang memantul, misal bila berada diantara gedung-gedung tinggi, dapat mengacaukan perhitungan alat navigasi sehingga alat navigasi dapat menunjukkan posisi yang salah atau tidak akurat.
Dari sinyal-sinyal yang dipancarkan oleh kumpulan satelit tersebut, alat navigasi akan melakukan perhitungan-perhitungan, dan hasil akhirnya adalah koordinat posisi alat tersebut. Makin banyak jumlah sinyal satelit yang diterima oleh sebuah alat, akan membuat alat tersebut menghitung koordinat posisinya dengan lebih tepat.
Karena alat navigasi ini bergantung penuh pada satelit, maka sinyal satelit menjadi sangat penting. Alat navigasi berbasis satelit ini tidak dapat bekerja maksimal ketika ada gangguan pada sinyal satelit. Ada banyak hal yang dapat mengurangi kekuatan sinyal satelit:
• Kondisi geografis, seperti yang diterangkan diatas. Selama kita masih dapat melihat langit yang cukup luas, alat ini masih dapat berfungsi.
• Hutan. Makin lebat hutannya, maka makin berkurang sinyal yang dapat diterima.
• Air. Jangan berharap dapat menggunakan alat ini ketika menyelam.
• Kaca film mobil, terutama yang mengandung metal.
• Alat-alat elektronik yang dapat mengeluarkan gelombang elektromagnetik.
• Gedung-gedung. Tidak hanya ketika didalam gedung, berada diantara 2 buah gedung tinggi juga akan menyebabkan efek seperti berada di dalam lembah.
• Sinyal yang memantul, misal bila berada diantara gedung-gedung tinggi, dapat mengacaukan perhitungan alat navigasi sehingga alat navigasi dapat menunjukkan posisi yang salah atau tidak akurat.
DGPS
DGPS
(Differential Global Positioning System) adalah sebuah sistem atau cara untuk
meningkatkan GPS, dengan menggunakan stasiun darat, yang memancarkan koreksi
lokasi. Dengan sistem ini, maka ketika alat navigasi menerima koreksi dan
memasukkannya kedalam perhitungan, maka akurasi alat navigasi tersebut akan
meningkat. Oleh karena menggunakan stasiun darat, maka sinyal tidak dapat
mencakup area yang luas.
Walaupun
mempunyai perbedaan dalam cara kerja, SBAS (Satelite Based Augmentation System)
secara umum dapat dikatakan adalah DGPS yang menggunakan satelit. Cakupan
areanya jauh lebih luas dibandingkan dengan DGPS yang memakai stasiun darat.
Ada beberapa SBAS yang selama ini dikenal, yaitu WAAS (Wide Area Augmentation
System), EGNOS (European Geostationary Navigation Overlay Service), dan MSAS
(Multi-functional Satellite Augmentation System). WAAS dikelola oleh Amerika
Serikat, EGNOS oleh Uni Eropa, dan MSAS oleh Jepang. Ketiga system ini saling
kompatibel satu dengan lainnya, artinya alat navigasi yang dapat menggunakan
salah satu sistim, akan dapat menggunakan kedua sistem lainnya juga. Pada saat
ini hanya WAAS yang sudah operasional penuh dan dapat dinikmati oleh pengguna
alat navigasi di dunia. Walaupun begitu, sebuah DGPS dengan stasiun darat yang
berfungsi baik, dapat meningkatkan akurasi melebihi/sama dengan peningkatan
yang dapat dicapai oleh SBAS.
Secara umum,
bisa dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu “real time (langsung)” dan “Post
processing (setelah kegiatan selesai)”. Maksud dari ‘real time’ adalah alat
navigasi yang menggunakan sinyal SBAS ataupun DGPS secara langsung saat
digunakan. Sedangkan ‘post processing’ maksudnya adalah data yang dikumpulkan
oleh alat navigasi di proses ulang dengan menggunakan data dari stasiun darat
DGPS. Ada banyak stasiun darat DGPS diseluruh dunia yang dapat kita pakai untuk
hal ini, baik versi yang gratis maupun berbayar, bahkan kita dapat langsung menggunakannya
melalui internet.
Walaupun DGPS
ataupun SBAS dapat meningkatkan akurasi, tetapi dengan syarat sinyal yang
dipancarkan berisikan koreksi untuk wilayah dimana kita menggunakan alat
navigasi. Bila tidak berisikan koreksi data bagi wilayah tersebut, tidak akan
terjadi peningkatan akurasi.
Bagian-bagian GPS
a. Tombol power untuk menghidupkan dan
mematikan GPS.
b. Page untuk menampilkan GPS.
c. Mark untuk menandai koordinat dari
posisi yang diinginkan.
d. Go to untuk menuju ke titik-titik
yang sudah kita tandai/waypoint yang dinginkan.
e. Enter untuk konfirmasi pemasukan
data.
f. Quit untuk kembali ke menu
sebelumnya.
g. In dan out untuk menaikkan dan
menurunkan skala peta.
h. Rocker untuk memilih menu,posisi
clan memasukkan data.
i.
Halaman
satelit
j.
Halaman
posisi.
k. Halaman peta.
l.
Halaman
navigasi.
m. Halaman menu.
2) Pengoperasian Alat GPS.
a) Menghidupkan. Tekan tombol merah
(bergambar lampu) sehingga akan muncul layar seperti gambar.
b) Jika alat belum dapat menjejak
sinyal satelit, maka akan keluar layar konfigurasi angka-angka berupa gambar
dua lingkaran dan beberapa tanda nomor satelit.
c) Tunggu sampai alat akan munculkan
layar inisial (CHOOSE INIT).
d) Pilih country, tekan Enter daftar
negara akan muncul, lalu dengan tombol besar, panah ke atas dan ke bawah, pilih
indonesia tekan enter kemudian tunggu.
e) Layar status satelit akan muncul dan
alat sedang mencari sinyal satelit yang nomornya tergambar pada layar.
f)
Tunggu
sampai sinyal-sinyal dapat terjejak dengan tanda diagram batang di atas nomor-nomor yang ada. Sinyal satelit
yang terjejak ditandai dengan diagram batang, makin kuat sinyal makin tinggi
batang tergambar.
g) Setelah jumlah minimum sinyal
satelit dapat terjejak, maka alat akan menampilkan layar posisi secara otomatis
seperti gambar :
h) Mematikan alat. Tekan tombol merah (gambar
lampu) sampai pesawat akan padam sendiri.
ALAT NAVIGASI BERBASIS SATELIT
Banyak sekali
jenis alat navigasi yang disediakan oleh pasar, dari berbagai macam pabrik
hingga berbagai macam fitur yang disediakan. Hal ini bisa membuat seorang
pemula menjadi bingung dalam memilih. Kebutuhan masing-masing pengguna tidaklah
sama, sehingga hanya pengguna yang dapat menentukan pilihannya. Orang lain
hanya dapat memberikan informasi atau berbagi pengalaman saja.
*Mengapa
Supaya tidak
salah dalam memilih, tanyakan pada diri sendiri ‘Mengapa ingin membeli alat
navigasi berbasis satelit?’. Bila pertanyaan ini belum terjawab dengan pasti,
coba pikirkan kegiatan sehari-hari apa saja yang mungkin dapat dipermudah
dengan kehadiran alat ini. Apakah sering bepergian, atau memancing, atau
mendaki gunung, dan lain-lain. Bentuk kegiatan berhubungan erat dengan jenis
alat yang dibutuhkan. Sebagai contoh, alat navigasi yang diperuntukkan bagi
penggunaan kendaraan bermotor biasanya tidak dilengkapi dengan kompas, sehingga
tidak akan banyak membantu ketika mendaki gunung atau ketika memancing dilaut.
*Harga
Berapa besar
biaya yang rela dikeluarkan untuk memiliki alat navigasi ini? Apakah memang
diperlukan untuk membeli alat baru atau dapat memakai alat bekas pakai?
Seringkali harga merupakan unsur terpenting ketika menentukan pilihan. Bila
menggunakan sistim A-GPS, maka akan ada biaya tambahan untuk transfer data.
*Layar Alat Navigasi
Perlu diingat
bahwa telpon genggam atau PDA yang sekarang dimiliki, dapat digunakan sebagai alat
navigasi. Beberapa telpon genggam sudah memiliki kemampuan navigasi. Disarankan
bagi pemula untuk tetap menggunakan telpon genggam atau PDA yang sudah dimiliki
sehingga akan jauh mengurangi biaya yang diperlukan. Mungkin layar telpon
genggam atau PDA berukuran kecil, tetapi alat navigasi yang beredar dipasaran
juga banyak yang memiliki ukuran layar kecil. Sebagai contoh, seri Etrex produk
Garmin, memiliki layar berukuran 3,3 x 4,3 cm. Apakah memerlukan layar untuk
menampilkan peta? Berapa besar layar yang diinginkan? Apakah diperlukan layar
berwarna? Memang dengan kehadiran layar berwarna akan menambah kenyamanan dalam
menggunakan alat, tetapi juga akan menambah harga. Periksa juga apakah gambar
pada layar dapat dengan mudah dilihat dibawah sinar matahari. Jangan lupa,
makin besar ukuran layar, maka akan makin rentan pecah ketika digunakan dalam
kegiatan.
*Alat terpisah
Banyak telpon
genggam atau PDA yang sudah dilengkapi dengan kemampuan navigasi. Apakah
diperlukan alat terpisah atau dapat menggunakan telpon genggam? Bagi orang yang
jarang sekali keluar kota, atau jarang sekali melakukan kegiatan outdoor,
mungkin menggunakan telpon genggam yang dilengkapi dengan alat navigasi sudah
cukup. Bila ingin menggunakan telpon genggam atau PDA, periksalah sistim operasinya.
Menurut pengalaman, program Garmin Mobile XT adalah program yang paling mudah
dan nyaman digunakan. Alasan paling utama adalah mudah mendapatkan peta versi
gratis, dan tidak selalu diperlukan biaya tambahan dari operator telpon
selular. Periksa juga apakah telpon genggam/PDA memiliki koneksi Bluetooth,
yang akan diperlukan ketika menggabungkan dengan Bluetooth GPS. Periksa apakah
layar PDA atau telpon genggam yang dipakai sekarang memiliki ukuran yang nyaman
untuk melihat peta. Bagaimana bila menggunakan sistim A-GPS?
*Kapasitas Penyimpanan
Masing-masing
alat memiliki kapasitas penyimpanan yang berbeda-beda. Kapasitas yang besar
tentunya dapat menampung lebih banyak data. Tetapi tidak semua pengguna
memerlukan hal ini, biasanya diperlukan ketika melakukan perjalanan jauh atau
lama, dimana tidak memungkinkan untuk memindahkan data kedalam komputer. Tetapi
bila alat memiliki slot kartu memori, dapat digunakan kartu memori yang
berukuran besar ataupun menyediakan memori cadangan. Periksa kapasitas kartu
memori yang dapat digunakan alat tersebut. Periksa juga data apa saja yang
dapat disimpan, dan apakah alat dapat menyimpan Track log, tidak semua alat
navigasi dapat melakukan ini.
*Daya tahan baterai
Daya tahan
batere perlu dipertimbangkan bila akan digunakan pada perjalanan ke daerah yang
sulit mendapatkan listrik. Tetapi dapat diatasi dengan membawa batere cadangan
ataupun solar charger (menggunakan matahari).
*Bentuk
Alat navigasi
yang tersedia di pasaran memiliki beragam bentuk. Periksalah apakah anda
menyukai bentuknya. Cobalah untuk memegang alat tersebut, dan rasakan
pegangannya. Alat yang terasa licin atau tidak dapat dipegang secara mantap,
tentunya dapat menimbulkan kesulitan ketika digunakan dilapangan. Cobalah untuk
menekan-nekan tombol yang ada, apakah mudah dalam penggunaan.
*Tahan air
Apakah
diperlukan alat yang tahan air? Bila tidak akan digunakan untuk aktivitas
outdoor, mungkin fasilitas ini tidak diperlukan. Alat yang dapat mengapung
diatas air mungkin diperlukan bila banyak melakukan aktivitas yang berhubungan
dengan sungai atau laut. Jangan lupa bahwa kantung plastic juga dapat digunakan
untuk melindungi alat dari air.
*Akurasi
Alat-alat
navigasi berbasis satelit yang sekarang beredar dipasaran memiliki tingkat
akurasi yanag hampir sama. Tentunya alat-alat yang diperuntukkan bagi kegiatan
survey memiliki tingkat akurasi yang mengagumkan, tetapi jenis ini tidak
diperlukan bagi pengguna biasa. Cobalah periksa spesifikasi alat, akurasi yang
10 meter
KEGUNAAN
• Militer
GPS digunakan
untuk keperluan perang, seperti menuntun arah bom, atau mengetahui posisi
pasukan berada. Dengan cara ini maka kita bisa mengetahui mana teman mana lawan
untuk menghindari salah target, ataupun menetukan pergerakan pasukan.
• Navigasi
GPS banyak juga
digunakan sebagai alat navigasi seperti kompas. Beberapa jenis kendaraan telah
dilengkapi dengan GPS untuk alat bantu nivigasi, dengan menambahkan peta, maka
bisa digunakan untuk memandu pengendara, sehingga pengendara bisa mengetahui
jalur mana yang sebaiknya dipilih untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
• Sistem Informasi Geografis
Untuk keperluan
Sistem Informasi Geografis, GPS sering juga diikutsertakan dalam pembuatan
peta, seperti mengukur jarak perbatasan, ataupun sebagai referensi pengukuran.
• Sistem pelacakan kendaraan
Kegunaan lain
GPS adalah sebagai pelacak kendaraan, dengan bamtuan GPS pemilik
kendaraan/pengelola armada bisa mengetahui ada dimana saja kendaraannya/aset
bergeraknya berada saat ini.
• Pemantau gempa
Bahkan saat ini,
GPS dengan ketelitian tinggi bisa digunakan untuk memantau pergerakan tanah,
yang ordenya hanya mm dalam setahun. Pemantauan pergerakan tanah berguna untuk
memperkirakan terjadinya gempa, baik pergerakan vulkanikataupun tektonik
8. SKK PENGETAHUAN GLOBAL POSITION SYSTEM (GPS).
a. Umum.
1) Pramuka Siaga.(Tidak
diadakan)
2) Pramuka Penggalang.
a) Mengetahui dan mengerti kegunaan dari alat GPS.
b) Mengetahui dan mengerti
bagian-bagian alat GPS.
c) Dapat mengoperasikan alat GPS.
3) Pramuka Penegak.
a) Memahami kegunaan alat GPS.
b) Memahami dan mampu menjelaskan dan
kegunaan dari bagian-bagian alat GPS.
c) Memahami dan mampu mengoperasikan
alat GPS.
d) Telah melatih sekurang-kurangnya
seorang Pramuka Penggalang sehingga memperoleh TKK Pengetahuan Global Position
System (GPS).
4) Pramuka Pandega.
a) Menguasai kegunaan alat GPS.
b) Menguasai dan mahir menjelaskan dan
kegunaan dari bagian-bagian GPS.
c) Menguasai dan mahir mengoperasikan alat
GPS.
d) Telah melatih sekurang-kurangnya 2
(dua) orang Pramuka Penggalang dan seorang Pramuka Penegak sehingga memperoleh
TKK Pengetahuan Global Position System (GPS).
C.
STRATEGI
PENCAPAIAN SKK
Dalam
pencapaian skk,tentunya harus melakukan beberapa tahap proses pencapaian skk
terkait agar dalam pencapaiannya skk dapat berjalan dengan lancar.Berikut ini
adalah cara saya untuk bisa mencapai skk terkait.
1.
Saya
akan mencari materi-materi yang tentunya berkaitan dengan skk yang ingin
dicapai.
2.
Setelah
mendapatkan meteri itu,saya akan merncoba memahaminya.
3.
Jika
memang ada materi yang kurang paham ataupun tidak dapat dipahami sama
sekali,saya akan menanyakannya ke instruktur saka maupun pimpinan
saka.Mudah-mudahan dengan cara ini saya dapat memahami materinya secara
keseluruhan.
4.
Setelah
pemahaman saya mencukupi untuk pengujian skk,saya akan menanyakan kepada siapa
saya harus diuji.
5.
Setelah
ditunjukkan siapa orang yang akan menguji skk terkait,saya akan nghubungi orang
tersebut untuk pengujian skk.
6.
Kemudian
saya akan melakukan pengujian skk bersama pengujinya.
7.
Setelah
lulus,akan diadakan pengambilan tkk.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
kesimpulan
dari makalah yang di susun ini,saya berniat untuk mengambil syarat kecakapan
khusus kompas siang dan kompas malam.untuk bisa mendapatkan tanda kecakapan
khusus kompas siang dan kompas malam,tentunya harus menguasai materi yang
bersangkutan dengan syarat kecakapan khusus tersebut.harus melalui beberapa
tahap untuk bisa mendapatkan tkk kompas siang dan kompas malam.